UG

Kamis, 02 Januari 2014

BAB V | WARGA NEGARA DAN NEGARA

1. HUKUM,  NEGARA  DAN  PEMERINTAH

A. HUKUM
Di dalam buku "Pengantar Dalam Hukum Indonesia", Utrecht memberikan batasan hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan  (perintah-perintah  atau larangan-larangan)  yang mengurus  tata tertib dalam  masyarakat  dan karena itu harus ditaati  oleh masyarakat  itu.

Selain Utrecht beberapa Sarjana Hukum Indonesia lainnya juga merumuskan definisi hukum. Di antaranya adalah JCT. Simorangkir  SH. dan Woerjono Sastropranoto  SH. yang mendefinisikan  hukum sebagai peraturan­ peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan  masyarakat  yang dibuat oleh Badan-badan  resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan  tadi berakibat diambilnya tindakan,  yaitu dengan hukuman  tertentu.

Ciri-ciri hukum itu, adanya perintah  atau larangan perintah  atau larangan  itu harus dipatuhi  setiap orang.

Sedangkan  sumber  hukum formal  antara  lain ialah  :
1) Undang-undang  (Statute)
Ialah  suatu peraturan  negara  yang  mempunyai  kekuasaan  hukum  yang mengikat,  diadakan  dan dipelihara  oleh penguasa  negara;

2) Kebiasaan  (Costum)
Ialah perbuatan  manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang  dalam hal yang sarna dan diterima oleh masyarakat.  Sehingga tindakan yang berlawanan  dianggap  sebagai  pelanggaran  perasaan  hukum.

3) Keputusan-keputusan  hakim  (Yurisprudensi)
Ialah keputusan  hakim terdahulu  yang sering dijadikan  dasar keputusan hakim kemudian  mengenai  masalah  yang  sarna.

4) Traktat  (Treaty)
Ialah perjanjian antara dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal, sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terikat dengan isi perjanjian tersebut.

5) Pendapat  Sarjana  Hukum
Ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan  suatu masalah.

Pembangian Hukum
1)  Menurut "sumbernya" hukum dibagi  dalam  :
  • Hukum  Undang-undang,   yaitu  hukum  yang  tercantum  dalam peraturan  perundang-undangan,
  • Hukum  Kebiasaan,  yaitu  hukum  yang  terletak  pada  kebiasaan (adat)
  • Hukum  Traktat,   ialah  hukum  yang  ditetapkan   oleh  negara-negara dalam   suatu  perjanjian     antar  negara.
  • Hukum    Yurisprudensi,      yaitu    hukum    yang   terbentuk     karena keputusan    hakim.
2) Menurut "bentuknya" hukum dibagi dalam :
  • Hukum   tertulis,   yang  terbagi   lagi  atas :
  • Hukum   tertulis   yang  dikodifikasikan     ialah  hukum   tertulis   yang telah dibukukan jenis-jenisnya   dalam kitab undang-undang  secara sistematis    dan  lengkap.
  • Hukum   tertulis   tak  dikodifikasikan.
  • Hukum   tak  tertulis.
3) Menurut   "tempat   berlakunya"    hukum   dibagi   dalam:
  • Hukum   Nasional   ialah  hukum   dalam   suatu negara.
  • Hukum Internasional   ialah hukum yang mengatur  hubungan internasional.
  • Hukum   Asing   ialah  hukum   dalam   negara   lain.
  • Hukum  gereja  ialah  norma  gereja  yang  ditetapkan   untuk  anggota­anggotanya.
4) Menurut   "waktu   berlakunya"    hukum   dibagi   dalam:
  • Ius   Constitutum     (hukum    positif)    ialah   hukum    yang   berlaku sekarang    hagi   suatu   masyarakat     tertentu    dalam  suatu   daerah tertentu.
  • Ius  Constituendum     ialah  hukum   yang  diharapkan    akan  berlaku di  waktu   yang  akan  datang.
  • Hukum   Asasi   (hukum   alam)   ialah   hukum   yang  berlaku   dalam segal a bangsa   di  dunia.
5) Menurut "cara   mempertahankannya" dibagi   dalam   :
  • Hukum    material    ialah   hukum    yang   memuat    peraturan    yang mengatur    kepentingan    dan  hubungan    yang   berwujud    perintah ­ perintah dan  larangan –larangan.
  • Hukum Formal ialah hukum yang memuat peraturan      yang    mengatur bagaimana       cara-cara melaksanakan dan mempertahankan    hukum material.
6) Menurut     "sifatnya"      hukum    dibagi    dalam    :
  • Hukum      yang     memaksa       ialah     hukum      yang     dalam      keadaan bagaimana      harus    dan   mempunyai      paksaan     mutlak.
  • Hukum   yang  mengatur    (pelengkap)     ialah  hukum  yang  dapat dikesampingkan,       apabila    pihak   yang   bersangkutan      telah   membuat peraturan      sendiri    dalarn    perjanjian.
7) Menurut     "wujudnya'        hukum    dibagi    dalam
  • Hukum    Obyektif     ialah   hukum    dalam    suatu   negara    yang   berlaku umum    dan   tidak    mengenai     orang    atau   golongan     tertentu.
  • Hukum      Subyektif       ialah     hukum     yang     timbul     dari    hubungan obyektif      dan    berlaku     terhadap      seseorang      tertentu      atau    lebih. Kedua    jenis    hukurn    ini  jarang     digunakan.
8) Menurut     "isinya"     hukum    dibagi    dalarn    :
  • Hukum Privat     (Hukurn      Sipil  )   ialah     hukum     yang     mengatur hubungan      antara     orang     yang    satu    dengan     yang    lainnya,      dan menitik     beratkan  pada    kepentingan      perseorangan.
  • Hukum   Publik     (Hukum     Negara)      ialah    hukurn     yang    mengatur hubungan   antara  negara  dan alat perlengkapan    atau negara  dengan warganegaranya.

B.  NEGARA
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur  hubungan  manusia  dalam masyarakat.

Tugas  utama negara, yaitu :
1) Mengatur  dan  menertibkan  gejala-gejala  kekuasaan  dalam  masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya.

2) Mengatur   dan  menyatukan    kegiatan   manusia   dan  golongan   untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara.

Dengan demikian, sebagai organisasi, negara mempunyai kekuasaan yang paling kuat dan teratur.

a) Sitat-sitat Negara.

1) Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan  fisik  secara  legal  agar tercapai  ketertiban  dalam  masyarakat dan mencegah  timbulnya  anarkhi.
2) Sifat  monopoli,artinya   negara  mempunyai   hak  kuasa  tunggal  dalam menetapkan  tujuan bersama  dari masyarakat.
3) Sifat  mencakup  semua,  artinya  semua  peraturan  perundang-undangan mengenai  semua orang tanpa kecuali.

b) Bentuk Negara

1) Negara Kesatuan (Unitarisme)
Adalah  suatu  negara  yang  merdeka  dan  berdaulat,  di  mana  kekuasaan untuk mengurus  seluruh  permerintah  dalam  negara  itu berada  pada Pusat.
2) Negara Serikat  (negara  Federasi)
Adalah  negara  yang  terjadi  dari  penggabungan  beberapa  negara  yang semula  berdiri  sendiri  sebagai  negara  yang  merdeka,  berdaulat,  ke  dalam suatu  ikatan  kerjasama   yang  efektif   untuk  melaksankaan   urusan   secara bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar