UG

Rabu, 13 Januari 2016

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK

5.1. PERKENALAN.
Bab ini melanjutkan diskusi tentang pemberian alasan di bawah ketidakpastian yang dimulai dalam Bab-04. Paradigma utama untuk pemberian alasan di bawah ketidakpastian dalam Bab-04 adalah pemberian alasan probabilistik dan Teori Bayes. Dalam bab ini kita akan menguji beberapa pendekatan lain yang berhubungan dengan ketidakpastian.    '
Teori probabilitas dapat disebut sebagai teori “reproducible uncertainty’ Seperti dijelaskan dalam Bab-04, probabilitas aslinya dikembangkan until] permainan kesempatan yang ideal dimana eksperimen yang sama dapat dibi kembali secara tidak terbatas. Sedangkan teori probabilitas subyektif ya^i dijelaskan dalam Bab-04 telah secara suskes digunakan dengan PROSPECTO ada banyak aplikasi lain yang disajikan lebih baik dengan teori lain. Altemaji: teori ini yang khusus dikembangkan untuk berhubungan dengan kepercay; manusia bukannya frekuensi intepretasi probabilitas yang klasik. Seluruh te<j tersebut merupakan contoh dalam “pemberian alasan yang tidak tepat” dimaii; kejadian sebelumnya, kesimpulan, dan bahkan arti suatu baris itu sendiri tiduk tentu pada beberapa eksten.

5.2. KETIDAKPASTIAN DAN BARIS.
Bagian ini menyajikan pandangan tentang baris dan ketidakpastian. Bagilm selanjutnya akan mencakup metode khusus yang berhubungan dengan ketidakpastian dalam baris.
Sumber Ketidakpastian di dalam Baris.
Gambar 5.1 mengilustrasikan pandangan ketidakpastian dengan level tinggi dalam system yang berdasarkan pada baris. Ketidakpastian ini mungkin bei dari baris individual, resolusi konflik, dan ketidak sesuaian diantara rangkaij baris. Tujuan dari pengetahuan engineer adalah meminimalkan atau menghilangk&n ketidakpastian ini, jika mungkin.
Meminimalkan ketidakpastian dari baris individual merupakan bagian duri verivikasi baris. Seperti disebutkan dalam Bagian 3.15, verifikasi berhubungm dengan kebenaran block pembuatan system. Untuk system yang berdasarkm bariis, pembuatan block merupakan baris.

Senin, 11 Januari 2016

KONSEP DASAR OLAH CITRA



PENDAHULUAN

Citra (image) –istilah lain untuk gambar– sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand words).
Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual).
Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam.
Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat:
1. optik berupa foto,
2. analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
3. digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik

Minggu, 03 Januari 2016

MENENTUKAN JENIS DAN SIFAT PARAGRAF

#Tugas 3 - Bahasa Indonesia 1 # 

Untuk tugas ini, saya menggunakan cerita saya sendiri. Semoga ceritanya gak ngaco yaaa, wkwkw. Nah nih print screen cerita saya,


Ini bagian cerita yang akan saya tentukan jenis dan sifat parafgrafnya,

Silahkan kunjungi link ini untuk membaca cerita lengkapnya.

# Jenis Paragraf
Dari penggalan paragraf diatas saya menentukan bahwa paragraf tersebut termasuk jenis "Paragraf Deduktif". Paragraf deduktif adalah adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempatkan pada bagian awal paragraf. Kenap saya bisa menyimpulkan bahwa paragraf ini termasuk pragraf deduktif, karena dari kalimat pertamanya "Qurban tahun ini lingkungan RW saya cuma motong 14 kambing gak lebih gak kurang."Kalimat tersebut merupakan kalimat simpulan, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas dari kalimat pertama.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DI MEDIA MASSA

#Tugas 2 - Bahasa Indonesia 1 #


Rusia Berburu Pelatih Bulu Tangkis Indonesia
Gambar diatas adalah print screen dari berita yang akan saya analisis. Sesuai dengan judulnya, saya diberi tugas oleh dosen softskill saya untuk menganalisa tentang "Analisa Kesalahan Berbahasa di Media Massa". Saya akan menganalisa situs berita KOMPAS.com tentang berita bulutangkis internasional. Berikut kutipan beritanya:

Rabu, 10 Desember 2008 | 02:13 WIB
"Pelatih bulu tangkis di Tanah Air atau pemain Indonesia yang mulai menimbang-nimbang untuk pensiun mungkin tertarik dengan kabar terbaru dari Rusia ini. Negeri itu tengah mencari pelatih baru bulu tangkis dalam rangka persiapan Olimpiade 2012.