Tawuran antar pelajar kini telah menjadi kegiatan yang turun temurun pada sekolah-sekolah khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya. Tapi di sekolah-sekolah luar "jabodetabek" juga sering terjadi tawuran. Saat saya masih SMA, tiap minggu pasti ada yang tawuran. Setiap ada tawuran mau gak mau harus menghindar, apa malahan ikut tawuran? hahaha,........ :D Takutnya kalo gak ngindarin daerah yang buat tawuran, karena masih pakai seragam SMA entar dikira musuhnya.
Dan banyak dari korban tawuran tersebut berasal dari sekolah yang tidak ikut tawuran, yaa... bisa disebut korbannya itu anak yang baik-baik. Karena saya sekolah di daerah Perumnas Klender,
Senin, 06 Januari 2014
TEKNOLOGI BERARTI MASA DEPAN
Langit malam ini berbintang, meski warna biru malam tak tampak di mataku. Sejauh mata menatap, langit di atasku masih diselimuti awan. Men yebabkan warnanya seolah abu. Satu yang belum berubah, kotaku, tempat aku dibesarkan, masih menyimpan sejuta keindahan, juga sejuta kerinduan untuk seseorang yang tak pernah pulang.
Drrrrrdddrrrrr. Lamunanku tergugah oleh getaran sebuah benda asing yang entah sejak kapan berada di saku kanan celanaku. Getarannya dalam saku menghasilkan suara teredam yang aneh. Segera kusadari bunyi aneh itu berasal dari pagerku. Pesan singkat. Serasa dijejalka
Drrrrrdddrrrrr. Lamunanku tergugah oleh getaran sebuah benda asing yang entah sejak kapan berada di saku kanan celanaku. Getarannya dalam saku menghasilkan suara teredam yang aneh. Segera kusadari bunyi aneh itu berasal dari pagerku. Pesan singkat. Serasa dijejalka
SAHABAT SEJATI
Jono dan Andi adalah pasangan sahabat yang sangat akrab. Meskipun mereka berdua jauh berbeda, Jono dilahirkan dalam keluarga yang miskin, sedangkan Andi dilahirkan dalam keluarga yang kaya raya.
Namun perbedaan tersebut tidak membuat persahabatan mereka pudar, mereka tetap menghargai satu sama lain. Andi menggali pendidikan di SMA 3 Jakarta di mana SMA tersebut merupakan SMA terfavorit di Indonesia, sedangkan Jono tidak sekolah karena tidak mempunyai biaya.
Setiap hari Jono selalu menunggu pulang Andi dari sekolah, "Hey Ndi, kamu sudah pulang yah," kata Jono, "Oh iyah Jon, yu masuk kerumah kita main, sekaligus aku kasih kamu buku untuk di baca,"
Namun perbedaan tersebut tidak membuat persahabatan mereka pudar, mereka tetap menghargai satu sama lain. Andi menggali pendidikan di SMA 3 Jakarta di mana SMA tersebut merupakan SMA terfavorit di Indonesia, sedangkan Jono tidak sekolah karena tidak mempunyai biaya.
Setiap hari Jono selalu menunggu pulang Andi dari sekolah, "Hey Ndi, kamu sudah pulang yah," kata Jono, "Oh iyah Jon, yu masuk kerumah kita main, sekaligus aku kasih kamu buku untuk di baca,"
HAK PILIH
Ini obrolanku dengan teman-teman SMA, walaupun kami telah kuliah denga tugas-tugas yang menumpuk tapi setiap ada kesempatan untuk kumpul-kumpul kami pasti selalu meluangkan waktu kami. Karena bentar lagi 2014 yaitu tahunnya pemilu, pada sore itu tema yang kami bicarakan adalah tentang pemilu 2014.
"Begini sob, sapaku kepada mereka. Bentar lagi kan tahun 2014, kalian kan tahu tahun 2014
"Begini sob, sapaku kepada mereka. Bentar lagi kan tahun 2014, kalian kan tahu tahun 2014
BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhineka Tunggal Ika, itulah semboyan Indonesia. Yang artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Dari sekian banyak suku-suku di Indonesia dengan beragam budayanya, tapi kita tetap satu. Budaya di indonesia banyak sekali dan beraneka ragam. Tetapi, sudah ada beberapa yang dilupakan atau tidak lagi kelihatan. Seharusnya budaya kita, harus kita kembangkan dan perkenalkan kepada penerus kita supaya tidak punah.
Bukan hanya pemerintah saja yang bekerja untuk memperkenalkan tetapi sebagai warga negara Indonesia kita wajib ikut serta membantunya. Dan juga karena pemerintah kurang menjaga
Bukan hanya pemerintah saja yang bekerja untuk memperkenalkan tetapi sebagai warga negara Indonesia kita wajib ikut serta membantunya. Dan juga karena pemerintah kurang menjaga
KAUM URBAN
Empat tahun yang lalu, saat aku masih di kampung. Waktu itu aku masih kelas 3 SMP. Tetangga dekat rumahku di kampung berpamitan. Katanya, ia ingin mengadu nasib di Jakarta. Sebagai sahabat karibnya, saya hanya berpesan agar ia ulet dan sabar. Mencari rupiah di kota tentu saja tidak segampang mengais rizki di desa.
Di kampungku banyak sekali orang yang merantau ke kota. Tak cukup satu dua orang saja, karena hampir tiap tahun, semakin bertambah jumlah orang yang meninggalkan kampung. Apalagi sehabis bulan Ramadhan, pasti banyak kaum urban baru. Mereka yang terbilang lumayan sukses hidup di
Di kampungku banyak sekali orang yang merantau ke kota. Tak cukup satu dua orang saja, karena hampir tiap tahun, semakin bertambah jumlah orang yang meninggalkan kampung. Apalagi sehabis bulan Ramadhan, pasti banyak kaum urban baru. Mereka yang terbilang lumayan sukses hidup di
Kamis, 02 Januari 2014
BAB X | PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
1. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam dalam pengertian positif. Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam dalam pengertian negatif. Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup menyolok? Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.
Namun demikian belum jelas benar ciri-ciri kepribadian mana yang membuat seseorang mudah berprasangka. Sementara pendapat menyebutkan bahwa orang yang berintelekgensi tinggi, lebih sukar untuk bersikap berprasangka. Mengapa? Karena orang-orang macam ini bersifat dan bersikap kritis. Tetapi fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa mereka yang tergolong dalam jajaran kaum cendekiawan, juga para pemimpim dan negarawan juga bisa berprasangka. Bahkan lahirnya senjata-senjata antarbenua (Inter Continental Balistic Missi Ie - ICBM) adalah suatu buah pransangka yang berlebihan dari para pemimpin, negarawan negara-negara adikuasa (superpower)? Bukankah pemasangan rudal-rudal jarak pendek milik Amerika
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam dalam pengertian positif. Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam dalam pengertian negatif. Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup menyolok? Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.
Namun demikian belum jelas benar ciri-ciri kepribadian mana yang membuat seseorang mudah berprasangka. Sementara pendapat menyebutkan bahwa orang yang berintelekgensi tinggi, lebih sukar untuk bersikap berprasangka. Mengapa? Karena orang-orang macam ini bersifat dan bersikap kritis. Tetapi fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa mereka yang tergolong dalam jajaran kaum cendekiawan, juga para pemimpim dan negarawan juga bisa berprasangka. Bahkan lahirnya senjata-senjata antarbenua (Inter Continental Balistic Missi Ie - ICBM) adalah suatu buah pransangka yang berlebihan dari para pemimpin, negarawan negara-negara adikuasa (superpower)? Bukankah pemasangan rudal-rudal jarak pendek milik Amerika
BAB IX | AGAMA DAN MASYARAKAT
Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki aspek-aspek yang terpelihara. Yaitu pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan grup sosial, perseorangan dan kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya.
Yang lainnya juga menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, yang mempunyai seperangkat arti mencakup perilaku sebagai pegangan individu (way of life) dengan kepercayaan dan taat kepada agamanya.
Agama sebagai suatu sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap sifat faham, ritus, dan upacara, serta umat atau kesatuan sosial yang terikat terhadap agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem simbol yang memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian terstrukturnya mengenai hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti banyaknya pendapat agama tentang kehidupan dunia seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari libur, prinsip waris, dan sebagainya.
Yang lainnya juga menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, yang mempunyai seperangkat arti mencakup perilaku sebagai pegangan individu (way of life) dengan kepercayaan dan taat kepada agamanya.
Agama sebagai suatu sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap sifat faham, ritus, dan upacara, serta umat atau kesatuan sosial yang terikat terhadap agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem simbol yang memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian terstrukturnya mengenai hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti banyaknya pendapat agama tentang kehidupan dunia seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari libur, prinsip waris, dan sebagainya.
BAB VIII | ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
IImu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan dari suatu system yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan ramifikasi (percabangannya). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampuradukkan unsur-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri.
1. Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif.
1. Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif.
BAB VII | MASYARAKAT PEDESAAN & PERKOTAAN
Definisi masyarakat menurut para ahli:
1) R. Linton: Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2) M.J. Herskovits : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3) J.L. Gillin dan J.P. Gillin : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sarna.
4) S.R. Steinmetz: Seorang sosiolog bangsa Belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yanag meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat ada teratur.
5) Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
1) R. Linton: Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2) M.J. Herskovits : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3) J.L. Gillin dan J.P. Gillin : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sarna.
4) S.R. Steinmetz: Seorang sosiolog bangsa Belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yanag meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat ada teratur.
5) Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
BAB VI | PELAPISAN SOSIAL DAN PERSAMAAN DERAJAT
1. PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau dimana bawah paling lebar dan menyempit ke atas.
Proses terjadinya pelapisan masyarakat
Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau dimana bawah paling lebar dan menyempit ke atas.
Proses terjadinya pelapisan masyarakat
BAB V | WARGA NEGARA DAN NEGARA
1. HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAH
A. HUKUM
Di dalam buku "Pengantar Dalam Hukum Indonesia", Utrecht memberikan batasan hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah atau larangan-larangan) yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
Selain Utrecht beberapa Sarjana Hukum Indonesia lainnya juga merumuskan definisi hukum. Di antaranya adalah JCT. Simorangkir SH. dan Woerjono Sastropranoto SH. yang mendefinisikan hukum sebagai peraturan peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
Ciri-ciri hukum itu, adanya perintah atau larangan perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang.
Sedangkan sumber hukum formal antara lain ialah :
A. HUKUM
Di dalam buku "Pengantar Dalam Hukum Indonesia", Utrecht memberikan batasan hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah atau larangan-larangan) yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
Selain Utrecht beberapa Sarjana Hukum Indonesia lainnya juga merumuskan definisi hukum. Di antaranya adalah JCT. Simorangkir SH. dan Woerjono Sastropranoto SH. yang mendefinisikan hukum sebagai peraturan peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
Ciri-ciri hukum itu, adanya perintah atau larangan perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang.
Sedangkan sumber hukum formal antara lain ialah :
BAB IV | PEMUDA DAN SOSIALISASI
Masa remaja adalah masa trans isi dan secara psikologrs sangat problernatis, masas ini memungkinkan mereka bcrada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum, Red) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku menyirnpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Masyarakat, yang diharapkan mampu memberi jawaban, juga berada dalam keadaan transisi, sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja.
Dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencari pegangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. Dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat keaslahan pegangan.
Masyarakat, yang diharapkan mampu memberi jawaban, juga berada dalam keadaan transisi, sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja.
Dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencari pegangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. Dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat keaslahan pegangan.
BAB III | INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
BAB II | PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pert ambahan fafsiltias di atas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu daerah
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pert ambahan fafsiltias di atas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu daerah
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Rabu, 01 Januari 2014
BAB I | ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH UMUM
IImu Sosial
Dasar adalah pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial,
khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah,
ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi.
psykologi sosial
Ilmu Sosial
Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar
tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah
tersendiri dan juga ia tidak
mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti
ilmu-ilmu sosial diatas.
Langganan:
Postingan (Atom)